Minggu, 13 Juli 2014

Petualangan Tarawih Nomaden: Part 1


Marhaban ya Ramadhan.
Selamat berpuasa bagi umat muslim sedunia. Marilah berbahagia karena berkah Allah diobral murah pada bulan ini. Semoga kita dapat melakukan peningkatan setiap harinya. Amin.


Kali ini saya mau post kegiatan iseng. Berawal dari kesadaran bahwa saya selalu sholat di tempat yang berbeda selama tarawih, saya memutuskan untuk selalu melaksanakan tarawih di tempat yang berbeda. Mengapa? Intinya cuma satu, saya ingin menemukan sesuatu yang baru. Masjid-masjid selalu mengagumkan untuk melihat. Begitu juga dengan orang-orangnya. Bahkan masjid yang bertetangga mungkin saja memiliki cara yang berbeda dalam beribadah. Dengan begitu saya bisa melihat keanekaragaman umat Islam
di lingkungan sendiri. Tujuan saya share tulisan ini pun agar pembaca bisa mengerti jalan pikiran saya. Hal tersebut penting agar kita saling menghargai meskipun berbeda.

Jadi, inilah cerita saya mencari tempat-tempat tarawih selama Ramadhan. Enjoy :-)

Malam 1: Kamar Osa, teman saya

Sendiri. Nothing special. Karena waktu itu saya baru sampai Pekalongan pukul 10 malam.
11 rekaat @4rekaat + 3 witir

Malam 2: Masjid Agung Pekalongan

Masjid besar di Alun-alun Pekalongan, banyak jamaah
23 rekaat @2 rekaat + 2 witir + 1 witir
Ini satu pengalaman tarawih yang berkesan. Masjidnya penuh sekali. Tua dan muda, laki-laki dan perempuan berduyun-duyun ke masjid. Ini yang membuat ramadhan ada rasanya. Bagaimana dengan sholatnya? Sangat lama. Saking lamanya sampai saya dan Osa putus pas 8 rekaat lalu pergi ke mal di seberang, beli buku, beli minum, nongkrong dulu baru balik lagi ke masjid - masih sempat sholat witir, hahaha.
Seorang bocah tertidur di antara keramaian jamaah (Credit: Budi Prakoso)
Jamaah macam2 dari tukang jualan di alun2, musafir, warga, sampai santri. Saya adalah sedikit dari jamaah yang seenaknya memakai kaos.

Malam 3: skip. 

Lagi di kereta dalam perjalanan ke Madiun

Malam 4: Masjid dekat kosan

Layaknya masjid sederhana pada umumnya
11 rekaat @2 rekaat + 2 witir + 1 witir
Banyak anak2 jadi ribut. Menurut saya hal tersebut mungkin sedikit mengganggu tapi malah bagus. Lebih payah kalau kita tidak mendengar suara anak kecil di masjid. Terasa sepi. Sholatnya cepat selesai. Jemaah yang sholat di sini adalah warga lokal.

Malam 5: Masjid Kantor PT. KAI Daop 7 Madiun

11 rekaat @2 rekaat + 3 witir
Kebetulan baru sampai di Madiun setelah ikut dinas waktu kerja praktek. Adzan isya sudah berkumandang. Ya sekalian saja saya sholat di sini. Selesai sholat di sini saya baru berpikir mengenai rencana tarawih nomaden. Karena saya selama beberapa hari kemarin tidak pernah sholat tarawih di dua tempat yang sama, saya memutuskan untuk lanjut.

Malam 6: Masjid Al-Irsyad

Masjid yg sangat terurus, banyak donatur
11 rekaat @2rekaat + 3 witir
Secara fisik, masjid ini kecil namun impresif. Ada AC, pas masuk kaya disambut oleh takmir, sajadah nyaman, bersih. Selain itu ketemu Dokter Deddi yg punya praktek di dekat rumah. Dulu sering bertemu pas tarawih bersama, eh sekarang ketemu lagi. Saya ngobrol dengan beliau sampai pukul 9.
Jamaah kebanyakan keturunan arab dan warga sekitar. Saya sampai kaget ada juga porsi warga keturunan di sini.

Malam 7: Masjid Al-Mukhlisin

Masjidnya asrama polisi depan Polres Madiun
11 rekaat @2 rekaat + 3 witir
Sholatnya menurut saya cepat. Tidak terasa saja sudah sekian rekaat. Masjidnya sangat bagus, ada AC, berlantai granit, tp tidak ada penanda shaf di lantai. Kadang-kadang susah meluruskan dengan yang di samping. Jemaahnya ya polisi dan warga sekitar.
Masjid depan Polres Madiun


Malam 8: Mushola Flamboyan

Sebuah rumah besar yang disulap jadi mushola setiap Ramadhan. Letaknya di dekat rumah.
11 rekaat @4 rekaat + 3 witir
Fancy name? Tidak hanya itu. Sebenarnya tempat ini adalah rumah praktik Dokter Deddi (yang saya temui di Madiun). Sungguh membangkitkan nostalgia. tapi pas kesana jamaahnya sepi banget. yang putra cuma 3 sekalian imam, yang putri cuma 8. Tradisinya adalah setelah selesai tarawih, jamaah dikasih jajan dan minuman 

Malam 9: Masjid Agung Ponorogo

Masjid besar di seberang Alun-alun Ponorogo
23 rekaat @2 rekaat + 2 witir + 1 witir
Jamaahnya ramai. Terutama diisi penduduk lokal, penjual di Alun-alun, dan orang yang lewat. Walaupun jumlah rekaatnya banyak, sholatnya tergolong cepat jadi bisa selesai pukul 8 malam. Yang menarik juga adalah ucapan yang diucapkan imam (atau asistennya), "Allahuma shalli 'ala sayyidina Muhammad", yang dibalas dengan ucapan bersemangat, "shallu 'alaih". Diucapkan dua kali. Lalu ucapan yang agak panjang, saya kurang hapal, dan dibalas dengan "Yaa rasulullah".
Masjid Agung Ponorogo: depan

Masjid Agung Ponorogo: dalam
Setiap selesai sholat tarawih ada bunyi-bunyian bedug. Menyenangkan mendengarnya. Bedug itu biasanya dimainkan oleh anak-anak. Entah senang atau kelebihan energi berbuka, dipukulnya terus-terusan waktu itu haha.

Malam 10: Masjid Darul Arqam

Masjid Muhammadiyah di lingkungan tempat tinggal
11 rekaat @4 rekaat + 3 witir
Tempat ini adalah tempat utama saya melakukan jumatan dan sholat jamaah kalau sedang di rumah. Jamaahnya ya orang-orang sekitar. Saya terbiasa dengan skema tarawih 4 rekaat salam, lalu 4 rekaat lagi dan salam, tausyiyah, lanjut sholat witir.

Malam 11: Masjid Agung Madiun

Masjid besar di seberang Alun-alun Madiun
23 rekaat @2 rekaat + 2 witir + 1 witir
Sepertinya semua masjid agung kurang afdol kalau nggak 23 rekaat. Dan ini saya cuma berkomentar sebagai jamaah yang pernah merasakan tarawih di banyak tempat, jadi jangan diambil hati hehe. Kalau menurut saya di sini tarawihnya cepat sekali. Imam sudah salam ketika saya baru di tengah bacaan shalawat. Ketika 23 rekaat telah penuh, saya hampir tidak percaya ketika melihat jam di atas mimbar masih menunjukkan pukul 19:35 (mulai sholat tarawih kira-kira 19:05).
Masjid Agung Madiun: luar

Masjid Agung Madiun: utama
Sama seperti di Masjid Agung Ponorogo, di sini ada permainan bedug selesai tarawih. hanya saja alatnya lebih banyak.

Malam 12: Masjid SD Maarif Ponorogo

Masjid yang sekaligus menjadi basis madrasah setingkat SD
23 rekaat @2 rekaat + 2 witir + 1 witir
Dari luar masjid ini kelihatan sama saja. Ternyata di dalamnya sedang ada perbaikan. Lantai, tiang dan langit-langitnya masih lapisan semen. Bagian lantai diberi karpet dan sajadah, sementara di dinding depan diberi kain besar untuk perkawinan. 
Di sini sholatnya juga cepat.

Malam 13: Masjid Kyai Ageng Besari

Masjid di jalan Barong, Ponorogo
23 rekaat @2 rekaat + 2 witir + 1 witir
Di sini suasananya klasik. Dari judul masjidnya sudah kelihatan haha. Mimbar depan tampak seperti masjid para wali. Ada lagu shalawat bahasa jawa yang diucapkan bersama selepas tarawih. Sisanya seperti biasa.
Bagian dalam Masjid Kyai Ageng Besari

Bedug


Malam 14: Masjid Nurul Abrar

Masjid ini terletak di dekat daerah mal di Madiun.
11 rekaat @2 rekaat + 3 witir
Masjid ini tidak terlalu besar, namun sangat menarik. Desainnya mengikuti daerah Timur Tengah dengan pintu tinggi. Sholatnya beralaskan lantai granit. Desain jendela dan pintu berujung runcing membuat saya berpikir kalau pembuatannya tidak main-main.
Kebetulan di sini sedang ada safari ramadhan dari MUI. Jadi setelah sholat witir ada sambutan dan tausyiyah. Ada jajan juga tentunya. Lumayan lah haha.
Ketika meninggalkan masjid, saya disapa oleh sekelompok pelancong yang mengaku sedang traveling dari jauh. Ada yang dari Riau, Malaysia, Filipina. Kita ngobrol-ngobrol. Saya memberitahukan beberapa hal menarik di Madiun. Lalu kami berpisah.
Ini pengalaman saya paling unik sampai saat ini.

Bagian dalam

Mimbar

Ada MUI, ada jajan :-)

Menurut gosip-gosip yang saya dengar, masih ada banyak masjid yang unik di Madiun dan sekitarnya. Ada masjid milik aliran tertentu dan bersifat tertutup. Jadi kalau Anda bukan aliran sono terus ikut jamaah, shaf bekas Anda sholat akan dipel bersih. Lalu ada lagi masjid dengan aura mistis tinggi. Jadi ada saat-saat dimana sholat jamaah di sana dilaksanakan tanpa cahaya lampu atau penerangan lain. Kemudian antar jamaah terdapat ruang pada shaf yang sengaja dikosongkan. Katanya nih...kalau memenuhi keadaan itu, begitu mati lampu, ruang kosong itu bakal terisi, tapi bukan oleh manusia. Ada juga, menurut gosip, sholat tarawih mode hardcore. Dalam sholat tarawih tersebut surat yang dibaca sepanjang sholat mencapai 1 juz, bahkan ada yang 5 juz dalam tiap sholat tarawih. Biasanya dimulai setelah sholat untuk umat biasa selesai dilaksanakan. 

Menarik? Membuat penasaran? Saya juga.
(BERSAMBUNG)

2 komentar:

  1. Agen Casino Terbaik
    Agen Situs Terbaik
    https://bit.ly/2ENk1VF

    Yuk Gabung Bersama Kami Sekarang Dan Nikmati Berbagai Macam Bonus Menarik Lain Nya Seperti:

    *Bonus New Member 180%
    *Bonus New Member 50%
    * Bonus New Member 30%
    * Bonus New Member 20% Khusus Poker
    * Bonus Referral
    *Bonus Rollingan Casino Hingga 0.8%
    *Bonus 5% setiap hari
    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    WA : 081358840484
    BBM : 88CSNMANTAP
    Facebook : 88CSN

    BalasHapus
  2. Agen Slot Terbaik

    Agen Situs Terbaik
    Situs Agen Judi Online
    https://bit.ly/2ENk1VF

    Untuk semua para Bettor di seluruh Indonesia
    Ayo Buruan gabung sekarang juga bersama kami di situs 88CSN.
    Situs 88CSN merupakan sebuah situs yang sudah lama berdiri yang menyediakan jasa permainan judi yang terpercaya dan teraman dengan pelayanan yang terbaik dan proses deposit & withdraw tercepat !

    HOT PROMO :

    Bonus Deposit New Member 120%
    Bonus Deposit Happy Hour 25%
    Bonus Deposit Poker 20% Permainan Poker.
    Bonus Deposit Harian 5% untuk semua Permainan.

    Rebate :
    Casino 0,8%
    Sportbook 0,8%
    Slot Games 0,8 %

    Minimal deposit 50rb
    Minimal penarikan 50rb
    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    WA : 081358840484
    BBM : 88CSNMANTAP
    Facebook : 88Csn
    https://bit.ly/2ENk1VF

    BalasHapus